Social Icons

Selasa, 25 Februari 2014

Kisah Pohon Apel dan Anak Laki-laki

seorang anak laki-laki dan pohon apel 
Seorang anak Laki-Laki dan Pohon Apel
 
Pada jaman dahulu kala, hiduplah Pohon Apel yang besar
 
Sang anak Laki-Laki sangat menyayangi Pohon Apel itu. Mereka hidup bahagia.
 
Pohon Apel juga sangat menyayangi anak kecil itu. Anak Lelaki kecil itu sering datang padanya dan bermain-main di sekitarnya
 
Sang Anak suka memanjat pohon
 
Memakan buah apelnya
 
Sang Anak juga suka berayun-ayun di dahannya
 
jika kelelahan, anak kecil itu tertidur di bawah bayang-bayang pohon apel tersebut
 
waktupun berlalu…
 
suatu hari, sang anak datang kepada pohon apel. Pohon apel berkata “kemarilah, dan bermain bersamaku”
 
“aku sudah bukan anak kecil lagi, aku tidak bisa bermain dengan pohon”,”aku ingin sebuah mainan, aku butuh uang untuk membelinya”
 
“maaf, aku tidak punya uang, tapi kau bisa mengambil buahku lalu menjualnya. jadi kau akan mendapatkan uang” kata Pohon apel.
Sang anak sangatlah gembira, dia mengambil seluruh buah apel tersebut, dan meninggalkan pohon apel dengan perasaan senang. melihat sang anak senang, Pohon apelpun juga ikut senang.
 
setelah mengambil buah apel, sang anak tidak pernah kembali lagi. Pohon apelpun sedih..
 
suatu hari, sang anak yang telah menjadi dewasa kembali. Pohon apelpun sangat senang “kemarilah dan bermain bersamaku” kata Pohon apel.
 
“aku tidak punya waktu untuk bermain. aku harus bekerja untuk keluargaku. kami membutuhkan rumah untuk berlindung. apakah kau bisa membantuku?” kata sang anak
 
“maaf, aku tidak punya rumah, tapi kau bisa memotong cabang-cabangku untuk dijadikan sebuah rumah” kata Pohon apel.
 
sang anakpun memotong seluruh cabang pohon apel tersebut dan pergi meninggalkan sang pohon apel dengan gembira.
 
Pohon apel merasa senang melihat sang anak senang, tapi sang anak tidak pernah kembali lagi setelah itu. Pohon apelpun merasa kesepian dan sedih.
 
pada suatu musim panas, sang anak kembali lagi, Pohon apel sangatlah senang. “kemarilah dan bermain bersamaku” kata Pohon apel.
 
“aku sudah terlalu tua untuk bermain. aku ingin pergi berlayar untuk bersantai. apakah kau bisa memberiku kapal?” kata sang anak.
 
“gunakanlah batangku untuk membuat kapal” kata Pohon apel. ” kau bisa berlayar kemanapun dan bersenang-senang”
 
lalu sang anakpun memotong batang Pohon apel untuk membuat kapal. diapun pergi berlayar dan tidak pernah datang lagi dalam waktu yang lama.
 
pohon apel itu merasa bahagia, tapi sepertinya itu tidak benar,,
 
akhirnya, setelah beberapa tahun lamanya sang anak kembali. ” maaf anakku. sekarang aku tidak mempunyai apa-apa lagi untukmu. tidak ada lagi buah apel untukmu..: kata Pohon apel. ” tidak masalah pohon apel. aku sudah tidak mempunyai gigi untuk memakan apel” kata sang anak.
 
“aku sudah tidak memiliki batang lagi agar kau bisa memanjat” kata Pohon apel lagi. “aku sudah terlalu tua untuk memanjat sekarang” balas sang anak.
 
“aku benar-benar tidak bisa memberimu apa-apa lagi sekarang. yang ada hanyalah akarku saja” kata pohon apel sambil menangis. “aku tidak membutuhkan apa-apa lagi sekarang, aku hanya butuh tempat untuk beristirahat. aku merasa lelah setelah hidup bertahun-tahun” kata sang anak.
 
“bagus, akar pohon tua adalah tempat yang bagus untuk beristirahat. kemarilah, duduk dan beristirahatlah bersamaku” kata Pohon apel.
 
sang anak duduk diatas batang sang pohon apel. Si Pohon apelpun menangis dengan gembira.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar