Berfikir dewasa itu memang sangat di perlukan dalam kehidupan sosial kita, bahkan dalam sebuah hubungan seperti berpacaran pun juga membutuhkan sebuah pola pikir dewasa. Tapi sebelum kita belajar untuk bagaimana cara berfikir dewasa, alangkah baiknya bila kita coba ulas terlebih dahulu apa yang di maksud dengan dewasa.
Kalau menurut saya yang dimaksud dengan dewasa itu sudah bukan
merupakan sebuah proses lagi, tapi memang sudah bisa memahami diri sendiri dan
memahami variasi sifat-sifat dari orang lain, selain itu juga bersikap objektif
dalam memandang dan juga menilai sesuatu hal, bisa mengambil keputusan yang
tepat tanpa harus merugikan orang lain dan bisa menyelesaikan apa yang menjadi
masalahnya dengan baik tanpa memberikan dampak sekecil apapun. Dan dari dalam
dirinya sendiri juga bisa memberikan sebuah redaman rasa ego sehingga dia bisa
menguasai dirinya sendiri. Bisa menerima suatu hal yang cukup berat
dengan hati yang lapang dan bisa memberikan hasil yang sebijaksanan mungkin.
Sebenarnya masih ada banyak lagi penjelasannya, tapi dari arti kata diatas Anda
sendiri pasti sudah bisa menerima arti kata dari dewasa.
Sebuah
kedewasaan itu tidak mengenal usia, derajat, martabat, tahta atau apapun. Kita
bisa melihat sebuah kedewasaan dari beberapa hal seperti cara berfikir, cara
berbicara, cara bersikap, cara bertingkah laku dan juga cara menempatkan
dirinya. Dari kelima unsur tersebut orang bisa belajar menjadi orang yang
dewasa, tapi dalam belajar ada juga beberapa hal yang bisa menjadi sebuah
hambatan, diantaranya adalah :
Diri
sendiri
Diri
sendiri yang masih kurang mampu memberikan sebuah niat untuk berubah menjadi
dewasa maka akan memberikan dampak yang kurang baik untuk bisa lebih cepat
berkembang untuk bisa berfikir dewasa.
Lingkungan
dan juga Pergaulan
Lingkungan
adalah sebuah hal yang juga sangat memberikan dampak cukup besar untuk
perkembangan pola pikir manusia. Katakanlah bila kita bergaul dengan penjual
minyak wangi maka pasti akan ikut terkena wanginya dan juga sebaliknya. Oleh
karena itu apabila kita terlalu berteman dengan orang yang masih bersikap
main-main atau masih terlalu berkanak-kanak’an tanpa diimbangi bergaul dengan
orang yang sudah bisa berfikir dewasa maka kita juga akan mendapatkan kesulitan
dalam perkembangan pola pikir kita untuk menuju ke kedewasaan.
Keluarga
Dalam
hal ini yang menjadi basic atau dasar dari pola pikir manusia adalah keluarga.
Cara mendidik orang tua menjadi peran yang paling penting untuk membuat sebuah
pola pikir dari anak. Yang pasti ini sudah terlihat umum dan Anda juga pasti
sudah tahu akan hal ini.
Anda
bisa menilai orang lain adalah seorang yang sudah dewasa apabila orang tersebut
sudah memiliki hal seperti yang sudah saya jelaskan diatas. Tapi apabila masih
ada beberapa sikap seperti di bawah ini masih ada di dalam orang tersebut, maka
orang tersebut belum bisa di katakan dewasa. Hal itu adalah sebagai berikut:
- Sifat manja, karena sifat ini memang merupakan sebuah sifat mutlak yang dimiliki oleh anak kecil.
- Egois dan ingin menang sendiri
- Sulit untuk menerima kritikan dari orang lain meskipun Anda belum tentu benar
- Ingin selalu di perhatikan oleh orang lain atau selalu mencari perhatian orang
- Belum bisa menguasai dirinya sendiri dan masih termakan emosi dan rasa egois
- Terlalu merendahkan orang lain dan tidak mau tau dengan kekurangan orang lain
- Terlalu membanggakan akan kelebihan dirinya tanpa sadar tidak melihat kekurangan yang ada pada dirinya
Nah
sekarang kita akan belajar untuk menjadi orang dewasa, caranya memang tidak
mudah, tapi kita belum tahu hasilnya bila kita belum mencobanya (ditujukan
untuk orang yang memang ingin menjadi orang dewasa). Cara yang bisa Anda
lakukan adalah sebagai berikut:
- Ciri yang memang paling terlihat terang adalah orang tersebut belum bisa memberikan sebuah keputusan yang terbaik. Keputusan yang baik memang bisa kita dapatkan dari sebuah pengalaman, dan bila kita belum pernah mengalaminya, maka kita sering-sering share dengan orang lain yang sudah punya banyak pengalaman dan orang tersebut sudah terlihat seperti orang dewasa.
- Kita belajar dari diri kita sendiri, kita bisa memulai dengan memahami sifat yang ada pada diri kita sendiri. Dengan begitu kita bisa tahu apa kekurangan kita dan juga apa kelebihan yang kita miliki. Setelah kita tahu, kita bisa memperbaikinya. Selain itu kita juga bisa belajar untuk bisa menguasai diri kita dari rasa emosi dan juga ego yang ada pada diri kita. Dan cara yang paling mudah adalah dengan belajar menerima diri sendiri dengan apa adanya, dengan berfikir seperti itu kita akan memiliki perasaan yang lama kelamaan akan sedikit kalem dan akan berdampak pada sifat rendah hati.
Mungkin
dari kedua hal tesebut Anda bisa menerima apa yang saya maksutkan. Dan yang
terakhir Anda bisa belajar dengan lingkungan dan orang di sekitar Anda. Karena
orang lainlah yang bisa menilai bagaimana keadaan Anda. Cobalah bertanya pada
diri Anda seberapa penting kedewasaan itu dan sudahkah Anda ingin menjadi orang
yang dewasa .... !!! belajarlah dari diri sendiri dan orang lain ...